Entah bagai mana semua berubah
begitu saja secara berlahan, nama ku alfian dan semuanya di mulai saat aku akan
masuk di bangku per kuliahan, dalam
keluaraga ku aku di bentuk sebagai anak yang harus mempunyai target dah harus
menjadi yang ter baik dalam segala hal, itu membuat aku harus ber usaha keras
untuk mendapat kan segala hal yang dapat membuat ayah ku memuji ku, aku pun
terbentuk menjadi individu yang ingin banyak tahu segala hal, menjadi individu
yang menonjol dari yang lain nya.
Terbaik dan di puji
ayah ku mungkin itu tujuan dalam hidup ku saat aku masih SD sampai SMA mungkin
terlihat baik , namun teman-teman mengagap diri ku sok tau, cari muka,
sombong,dan masih banyak lagi. Tapi aku tidak memperdulikannnya aku menganggap cemohan itu tiada artinya
selama aku tidak mengusik atau mengganggu mereka, hal ini yang membuat aku jauh
dan tidak mengenal lingkungan masyarakat yang ada di sekitar ku.
Namun lama-kelamaan aku
merasa aneh, sendiri, dan sepi, hal ini
yang membuat ku sadar akan perlu adanya orang lain dalam hidup, memasuki bangku
kuliah aku mulai mencoba membuka ruang untuk orang-orang lain dan memasang
topeng pada kepribadian ku untuk mempelajari setiap karakter orang-orang agar
bisa mendapatkan orang yang bisa mendengar cerita ku dan bagaimana aku
sebenarnya.
Sahabat itu lah alasan
ku mengapa aku harus memilih satu demi satu orang-orang yang mungkin bisa
melihat jati diri seorang Alfian.